Sabtu, 10 September 2011

Menikmati Musik Tarling, Yang Mulai Dilupakan Generasi Muda

Bagi kalangan penduduk Pantura (Subang, Indramayu, Majalengka, Cirebon, dsk), musik tarling menjadi ciri tersendiri selain kebudayaan dan atau ciri khas masing-masing daerah Pantura tersebut. Misalnya Cirebon yang dikenal sebagai kota udang, mereka menganggap tarling sebagai bagian dari budaya mereka, demikian dengan Indrmayu yang dikenal sebagai kota mangga, juga menganggap tarling sebagai bagian dari budaya masyarakat Indramayu. Antara kedua daerah tersebut sepertinya tidak mempermasalahkan berasal dari manakah Tarling sebenarnya? Indramayu atau Cirebon? Karena saat ini dikenal luas istilah Tarling Cirebonan dan Tarling Dermayon. Menurut pendapat saya, Tarling menjadi milik bersama rakyat Pantura, karena dari sejarahnya banyak melibatkan masyarakat pesisir pantai utara, dan masyarakat ini pula lah yang menjadikan tarling mendunia seperti saat ini. Karakter masyarakat pesisir yang dinamis, mudah menerima budaya lain masuk mempengaruhi budaya setempat, mengakibatkan tarling yang terpengaruh gaya musik lain.

Apa Sih Asiknya Mendengarkan Lagu-Lagu Tarling?
Sobat Blogger, Dulu sewaktu saya masih duduk di bangku SD dan SMP juga tidak terlalu antusias (menyukai) untuk mendengarkan musik tarling, apalagi mengikuti perkembangannya. Waktu itu menurutku musik tarling itu sama dengan musik dangdut, yang memiliki image sebagai musiknya orang kelas bawah, norak/kampungan, identik dengan joget seronok dan lain sebagainya. Namun, saat saya menginjak kelas 3 SMP, pandangan saya terhadap musik tarling pun berubah. Saat itu saya mendengarkan beberapa teman sekelas saya (Supriyanto, Karnoto & Jamsari) mendendangkan lagu tarling, walaupun cuma dengan alat musik seadanya, gitar, meja sekolah pun dijadikan alat musik perkusi. Saat itu lagu yang saya dengar adalah lagu dari Aas Rolani berjudul Sewulan Maning. Ternyata asyik juga mendengarkan mereka bernanyi lagu tarling. Musik tarling modern memang ada akulturasi dengan musik dangdut, namun musik tarling bukanlah musik dangdut, banyak yang membedakan antara dangdut dan tarling baik dari segi aransemen musik, syair maupun alat musiknya. 


"Tunggu Kang sewulan maning
Yen sampean pengen kesanding
Aja watir Sun ingkar janji
Yen wis Jodoh pasti bakal dadi siji..."

Itulah petikan lirikm lagu Sewulan Maning milik Aas Rolani. Sebelumnya saya sering mendengar lagu-lagu tarling baik yang diputar oleh tetangga sekitar rumah, organ tarling, pertunjukkan "burok" maupun di angkutan umum (angkot). Namun waktu itu saya kurang tertarik mendengarkannya. Mungkin saya harus mengucapkan terima kasih kepada Supriyanto & Jamsari karena merekalah yang telah membukakan mata hati saya untuk mengenal dan mencintai musik tarling, musik yang menjadi ciri khas daerah pesisir pantura (Indramayu, Cirebon & sebagian wilayah Brebes). Syair-syair yang terdapat dalam lagu tarling memiliki makna yang lugas, sebagai ungkapan perasaan masyarakat. 

Tema Lagu Tarling
Ada lagu tarling yang bertema cinta/kasmaran, putus cinta/kegagalan cinta, tempat kenangan, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), nasib buruh migran, praktik klenik, humor/guyonan seronok dan lain-lain. Cobalah Sobat Blogger dengarkan beberapa lagu tarling yang bagus, saya rekomendasikan lagu dari :

1. Itih S
  • Telaga Remis : lagu ini romantis banget, melankolis, dimana mengusung perpaduan tema cinta dan tempat kenangan
  • Tetep Demen : Ini juga lagu bertema cinta dari Itih S
  • Tetes Banyu Mata : Lagu ini bertema kegagalan cinta, akibat perbedaan orang kaya dan orang tidak punya yang tidak mendapat restu dari orang tua.
2. Iwi S
  • Pertelon Jatibarang : Lagu bertema kasmaran/jatuh cinta dan tempat kenangan, jadi ingat masa-masa SMP saya, saat saya pertama kali mendengarkan lagu ini.
3. Aas Rolani
  • Bareng-Bareng Janji : Lagu bertema cinta, kesetiaan 2 pasangan yang sama-sama berjanji akan tetap setia.
  • Cikedung : Lagu bertema lokasi atau tempat kenangan yang cukup romantis, cocok buat kamu yang sedang jatuh cinta dan bertemu pacar di tempat yang indah.
  • Emong diwayu : Lagu ini bercerita tentang prahara rumah tangga, dimana sang suami berniat memiliki istri lagi (arep kawin maning)
  • Sewulan Maning : Lagu yang mengisahkan kerinduan dua sejoli yang berjauhan, namun mereka tetap komit akan menunggu hingga kepulangan sang pacar 1 bulan (sewulan maning) lagi. Sesuai judulnya.
4. Nunung Alvi
  • Berag Tua : lagu bertema tentang seorang pria tua yang stylish yang masih suka mencari berempuan muda walaupun cucunya sudah ada 9. 
  • Aja Melang : Lagu bergenre tarling remix bertema cinta namun dibawakan dengan semangat khas Nunung Alvi. Lagu-lagu Nunung alvi kebanyakan beraliran remix dan mayoritas adalah bukan lagu-lagu melankolis.
5. Uun Kurniasih
  • Bandara Soekarno-Hatta : Lagu bertema kegagalan cinta, seorang wanita yang setia menunggu kekasihnya yang merantau di tanah seberang, namun kekasihnya tersebut mengingkari janji setianya dahulu. Dan Bandara Soekarno-Hatta pun yang saat dulu menjadi saksi keberangkatan sang Lelaki untuk merantau kini telah menjadi saksi kehancuran cinta mereka.
6. Yoyo S
  • Pihak ketiga : Lagu bertema prahara rumah tangga yang berakibat pada perceraian akibat adanya indikasi orang ketiga dalam rumah tangga mereka.
  • Bapuk : Lagu bertema guyonan ini mampu mengangkat nama Yoyo Suwaryo di belantika musik tarling, lagu ini asyik didengarkan, penuh joke-joke segar, namun dibawakan dengan tabuhan gendang dan alunan seruling yang dinamis.

Namun sayangnya, di zaman sekarang ini generasi muda pantura banyak yang melupakan musik tarling, mungkin karena gengsi (malu), jarang ada anak muda yang manyukai lagu tarling. Mereka sudah terpengaruh hegemoni budaya-budaya alay & latah (budaya ikut-ikutan, budaya gaul yang salah kaprah dalam hal musik, persepsi yang tidak didasari obyektivitas & flashback sejarah, dll). Sekarang ini banyak anak muda yang tak mau tahu dengan musik tradisional, mungkin karena malu dan terpengaruh budaya alay & ikut-ikutan. Misalnya ada anak SMA yang suka grup band "K", lalu teman-temanya pun ikut-ikutan, padahal mereka belum tentu tahu lagu-lagu band tersebut. Lalu ada juga anggapan bahwa musik tarling itu, norak/kampungan, sehingga mereka malu untuk mengakui eksistensi musik tarling. Padahal semua itu tidak benar, tarling adalah sebuah seni, masterpiece yang sangat berharga, alunan melodi penuh makna, dan juga sebagai sebuah ekspresi yang dituangkan dalam seni musik dan teaterikal. Ya, mau bagaimana lagi, memang itu hak asasi yang tidak bisa dipaksakan. Namun seyogyanya, sebagai anak bangsa, sudah selayaknya kita mau untuk melestarikan & menghargai kebudayaan-kebudayaan daerah masing-masing, khususnya kesenian tarling. Jangan seperti pepatah "kacang lupa akan kulitnya".

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Entri Populer